Hai....
perkenalkan namaku Vanny Septerina. Orang biasa memanggilku Vanny. Aku
seorang wanita keturunan Belanda. Sebelumnya aku beritahukan bahwa aku adalah
seorang lesbi yang menyukai sesama wanita. Kulitku kuning langsat dan rambutku
hitam kecoklatan-lurus. Tinggi badanku 168cm. Alamat e-mail aku:
vanny.sexy@yahoo.com. Maaf saat ini fotoku belum dapat ditampilkan, tapi nanti
akan saya kirim juga ya agar pembaca dapat mengenal aku ( Trim's sebelumnya).
Umurku saat ini sudah 28 tahun. Dan aku adalah alumni dari universitas swasta
terbaik dinegeri ini, jurusan kedokteran. Namun setelah lulus aku lebih suka
berbisnis dengan papa aku, jadi gelar dokter aku jadi tidak terpakai...
hehehe... (maklum salah jurusan)
Aku tinggal di suatu kompleks perumahan mewah
dengan ditemani Parjo pembantuku (umurnya kira-kira 22th) dan Jecko anjing
dobermanku. Waktu itu papa menghadiahi aku Jecko saat aku lulus kuliah
(kira-kira 5th yang lalu), katanya sih untuk menjaga aku. Makanya sejak kecil
aku yang merwat Jecko, bahkan tidurnyapun sekamar dengan aku. Papa & mama
aku sudah 2 tahun terakhir ini jarang sekali pulang ke Indonesia , karena papa
baru investasi sebuah pabrik garmen di negeri Cina. Dan saat ini akulah yang
mengelola peternakan babi dan perusahaan trading milik papa. Lumayan dalan satu
tahun terakhir kemarin aku bisa mencapai omset hingga 400 miliar lho... hebat
khan? Hehehe...
Sebagai wanita lesbi, didalam laci meja kamar
aku ada bermacam-macam dildo/ vibrator hingga beraneka warna dan bentuknya.
Sampai2 karena penasaran dengan bentuknya aku membelinya ke luar negeri, sambil
sekalian shopping. Karena untuk memuaskan birahiku, terkadang aku bermasturbasi
dikamar tidurku dengan ditemani Jecko anjingku. Memang sejak kecil Jecko sering
aku ajak bermasturbasi, namun hanya sebatas aku suruh menjilati cairan
pelumasku yang membasahi selakangan (vagina & dubur) saat aku terangsang.
Lebih dari itu tidak pernah. Kini Jecko sudah dewasa. Badannya besar sekali dan
warnanya hitam mengkilat. Makanya aku tidak pernah lagi melibatkan anjingku
saat bermasturbasi, walau terkadang anjing tsb suka menjilat2 selakanganku saat
aku tidur. Mungkin karena sudah terbiasa kali...
Oke deh, aku rasa cukup perkenalan dari Vanny.
Kini aku akan mulai ceritanya. Perlu pembaca ketahui bahwa cerita ini adalah
cerita nyata yang baru-baru saja terjadi dalam kehidupan aku....
Malam itu hari Sabtu kira-kira jam 1 pagi, aku
pulang dari diskotik. Tampak Parjo membukakan pintu pagar untuk memasukkan
mobil BMW seri-3 terbaru aku. Saat itu aku mengenakan rok span mini warna biru
tua dari LEA Jeans & kaos ketat warna hijau muda dari POINT ONE. Badanku
terasa letih sekali, karena tadinya sehabis pulang diskotik aku sempat ML
dengan Rina teman lesbiku hingga 2 kali orgasme. Akupun langsung duduk diruang
keluarga sambil nonton Indovision channel kesukaanku. Tiba-tiba datang Parjo
sambil membawa secangkir teh kesukaanku. Tanpa curiga sedikitpun aku langsung
meminumnya. "Parjo..." seruku. "Iya non Vanny, ada apa?"
sahutnya. "Parjo kalau kamu belum kantuk, tolong sih pijitin sebentar kaki
aku. Kok rasanya sendi2ku pada nyeri sekali. Tolongin ya Jo..." seru aku.
Memang biasanya kalau aku letih/ kecapekan aku biasa suruh tukang bijit mbok
Minah untuk memijit, tapi karena saat itu masih pukul 1 dini hari dengan
terpaksa aku minta tolong Parjo untuk memijit kaki aku.
"Dari mana aja non Vanny? Kok tumben
sampai malam begini pulangnya?" tanya Parjo sambil memijit2 kakiku.
"Ahh... mau tahu saja sih Jo, ya biasa dong aku kan banyak
pekerjaan." Ooo... begitu, sahut Parjo sambil mengangguk. "Eh non
Vanny, ngomong2 Parjo tambah lagi ya minumnya biar non Vanny lebih segar."
Lalu tak lama diapun kembali dengan membawa secangkir teh. Dan untuk kedua
kalinya tanpa ragu2 akupun langsung saja meneguknya hingga habis. Tapi...
"Ahh, kok rasa tehnya agak berbeda dengan yang tadi Jo..?" tanya aku.
"Oh iya non, tadi Parjo kasih jamu sedikit biar stamina non Vanny lekas
pulih," jawab Parjo sambil tersenyum. "Ah kamu ada2 saja Jo..,"
sahutku.
Tak lama kemudian mataku terasa berat sekali
dan kepalakupun jadi pening. Pengelihatanku jadi buram... Samar2 aku melihat
Parjo tersenyum-senyum seperti kegirangan. Dan... Buukk!! Aku jatuh telentang
diatas karpet depan TV dan hampir2 aku tidak sadar lagi. Namun mataku tetap
terbuka sedikit, sehingga samar2 aku tetap dapat melihat. Dalam rasa pusing
yang amat sangat, aku masih dapat merasakan tangan Parjo yang tadinya memijit2
kakiku kini sedang menyingkap rok spanku keatas. Jari-jarinya mulai berani
menggerayangi selakanganku... hingga aku sempat mendesah. Mungkin karena Parjo
melihat keadaanku yang sudah terkena obat ramuannya, dia menjadi semakin
berani. Hingga payudarakupun diremas2nya... dan vaginakupun muali dijilatinya.
"Hmmm... srruupt... vagina non Vanny lembut sekali... putih... dan
wangi.... sruupt... srruupt..." seru Parjo saat itu sambil terus menjilat2
selakanganku."Oohhh.... jangaaan Jooo... jangaaan," teriakku berusaha
menahannya. Namun sia-sia, karena tak beberapa lama kemudian aku sudah tidak
sadar lagi.
Pagi itu aku terbangun kira-kira pukul 7 pagi,
karena aku merasakan perih pada selakanganku. Betapa kagetnya aku saat
menyadari tubuhku sudah tenkurap dan dua
buah bantal mengganjal bawah tubuhku sehingga posisiku agak menungging. Dan
yang lebih membuat aku shock saat itu adalah saat menyadari bahwa Jecko
anjingku sedang mengawini aku. Ooohhh... penisnya telah masuk menyumpal
duburku. Kulihat dari cermin meja riasku pantat anjing dobermanku yang maju
mundur cepat sekali menyodokkan penisnya dalam duburku. Aaahh... duburku terasa
panas sekali... namun aku belum cukup tenaga untuk dapat bergerak saat itu.
Sehingga aku cuma bisa merintih kesakitan. Kira-kira 20 menit kemudian...
CRUUT... CRUUUT... CRUUUT.... aku merasakan cairan hangat mengalir dalam
duburku. Lalu Jeckopun langsung pergi keluar dari ruangan.
Aku masih telentang tak berdaya diatas karpet
ruang keluarga, sampai kira2 satu jam baru aku dapat bangun dan duduk dikarpet
tasb. Kesadarankupun mulai pulih. Dan.... Ya ampuuun... lendir-lendir
berceceran dimana-mana diatas karpet kesayangan mama. dan kulihat aku masih tetap
mengenakan pakaian utuh dengan rok span dan kaos ketatku walau tentu saja sudah
pada tersingkap semua. Namun BH dan celana dalamku hilang entah kemana. Vagina
dan duburku penuh dengan cairan putih kental. Aku tidak tahu sperma2 tsb milik
Parjo atau Jecko. Selain itu kulihat juga vibratorku penuh dengan lendir,
mungkin semalam juga sempat dipakai Parjo saat menikmati tubuhku.
Lalu akupun berdiri dan langsung masuk kamar
mandi untuk membersihkan diri. Karena rencanaku sehabis mandi aku akan langsung
periksa ke dokter spesialis untuk vagina dan duburku. Betapa kagetnya aku saat
aku mau kencing, karena begitu aku jongkok kulihat dari vaginaku keluar seperti
kain. dan saat kutarik ternyata celana dalamku yang bercorak bunga2 kecil
berwarna putih. Tadinya aku pikir cuma sekedar celana dalam, namun ternyata
setelah celana dalam tsb aku tarik secara utuh, keluarlah cacing-cacing tanah dan
tanah hitam beserta lendir... banyak sekali jumlah cacing itu (kira2 semangkuk
soup). Kontan saja aku langsung menjerit, karena aku paling jijik sama cacing.
Selesai mandi akupun langsung ke dokter agar vagina dan duburku disteril.
Sejak peristiwa tersebut Parjo tidak lagi
bekerja sebagai pembantu rumah tangga aku, namun Jecko anjingku tetap saja
sebagai penjaga rumahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar